Para profesional dalam bidang komunikasi strategis membutuhkan lebih dari ketrampilan komunikasi dasar. Kita hidup di mana semua orang berkompetisi untuk mendapatkan perhatian, tidak terkecuali para profesional dalam bidang komunikasi strategis. Untuk itu, para profesional membutuhkan keterampilan ini. Keterampilan komunikasi strategis meliputi pemahaman mengenai tujuan apa yang ingin dicapai oleh organisasi, sarana apa yang digunakan untuk mendistribusikan konten, serta bagaimana efektivitasnya bisa diukur.
Bagaimana kita bisa membangun skill komunikasi strategis? Berikut beberapa tipsnya.
1. Bangun tim yang tepat
Tim dengan pengetahuan dan skill yang tepat, serta potensi untuk membangun kemampuan mereka dapat membangun fungsi kemampuan komunikasi yang baik antar tim.
2. Bangun pondasi dasar yang kuat
Tim komunikator dapat mulai membangun pondasi komunikasi dengan menentukan tujuan, misi, serta sasaran dari tugas dan fungsi masing-masing anggota.
3. Ciptakan sarana manajemen komunikasi yang baik
Gunakan sarana manajemen komunikasi yang baik sebagai panduan dalam perencanaan dan pelaksanaan proses kreatif. Salah satu pilihannya adalah dengan menggunakan model what/how/who. Dengan model ini, tim komunikator dapat menetapkan pesan apa yang ingin disampaikan (what), media komunikasi yang digunakan (how), serta siapa yang target yang dituju (who).
4. Sertakan perencanaan dan proses implementasi
Dengan strategi ini, komunikasi yang dibangun diharapkan tidak keluar dari rencana awal, prioritas alur kerja dapat dipilih, serta biaya yang mungkin dibutuhkan dapat dikontrol.
5. Batasi beban yang tidak perlu dalam tim
Nilai dan pertimbangkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan tim dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya, kemudian tentukan mana yang dapat diprioritaskan dan mana yang dapat dihilangkan. Dengan ini, alur pekerjaan dapat lebih efektif dan efisien.
6. Buat pengukuran nilai PR
Tetapkan tujuan dan sasaran dengan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, and Time-bound) pada awal aktifitas, sehingga dapat dinilai pada akhir project.
7. Demonstrasikan performa yang baik
Pastikan strategi di balik pekerjaan terdokumentasi. Dokumen tersebut dapat digunakan sebagai acuan kemudian, baik dalam tim internal maupun ketika berkomunikasi dengan tim eksternal.
8. Tingkatkan pengetahuan profesional
Bergabunglah dengan asosiasi PR untuk meningkatkan pengetahuan profesional melalui networking dengan anggota lain dalam grup tersebut. (Claudia)